Minggu, 31 Juli 2016

BEDENGAN

Bedengan adalah permukaan tanah yang sengaja ditinggikan dari tanah sekitarnya.

Tujuan :

  1. Menghindari penggenangan air
  2. Memudahkan pemanenan
  3. Memudahkan perawatan
  4. Terlihat rapi
Bedengan :

Lebar = 1,2 m
Tinggi = 20-30 cm
Jarak antar bedengan = 50 cm
Panjang = sesuai kebutuhan

Arah bedengan yang baik adalah Utara-Selatan karena untuk mendapatkan sinar matahari pagi dan sore.

TANAH

FUNGSI TANAH :
  1. Sebagai tempat unsur hara
  2. Sebagai tempat tumbuhnya tanaman
  3. Sebagai penyedia air
  4. Sebagai tempat penyedia air
PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Komponen Penyusun Tanah
  1. Bahan Mineral => berasal dari lapukan bebatuan + bahan organik (6%)
  2. Bahan Organik => bahan yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup
  3. Air
  4. Udara
Tanah Pertanian dibagi menjadi :
  1. Tanah Mineral, merupakan tanah yang berasal dari pelapukan batuan dan bahan organik yang jumlahnya sedikit 
  2. Tanah Organik, merupakan tanah yang berasal dari hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan > 80%. Contoh : Tanah Gambut
Tanah yang baik untuk pertanian adalah tanah mineral.

Jenis Tanah Pertanian Yang Ada Di Indonesia :
  1. Tanah Humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat
  2. Tanah Pasir adalah tanah yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir-butir yang kasar
  3. Tanah Aluvial/Tanah Endapan adalah tanah yang terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap, memiliki sifat tanah yang subur karena banyak mengandung mineral dan cocok digunakan untuk lahan pertanian
  4. Tanah Padzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan tinggi dan suhu yang rendah
  5. Tanah vulkanik adalah tanah yang terbentuk dari lapukan material gunung berapi
  6. Tanah Laterit adalah tanah tidak subur tapi sebenarnya tanah ini adalah tanah subur dan kaya unsur hara tapi semuanya hilang karena larut dibawa oleh air hujan
  7. Tanah Mediteran/Tanah Kapur adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur
  8. Tanah Organik/Tanah Organosol/Tanah Gambut adalah tanah hasil pelapukan tumbuhan rawa. Ciri-cirinya mengandung bahan organik. Bahan organik terdiri atas akumulasi sisa-sisa vegetasi yang mengalami humifikasi tetapi belum mengalami mineralisasi. Warnanya coklat sampai hitam dengan pH yang asam. 
  9. Tanah Litosol adalah tanah yang baru mengalami pelapukan dan belum mengalami perkembangan tanah. Kesuburannya cukup dan cocok untuk tanaman tahunan
  10. Tanah Regosol adalah tanah yang belum jelas menampakkan horison-horisonnya (lapisan-lapisan tanah). Tanah jenis ini sangat cocok digunakan untuk tanaman pangan. Contoh : padi, polowijo (jagung, kedelai, umbi). Penyebarannya di lereng gunung merapi
  11. Tanah Andosol adalah tanah yang strukturnya remah, konsistensinya gembur, warnanya coklat sampai hitam, banyak mengandung bahan organik, daya ikat dan daya serap air tinggi. Terletak di lereng gunung vulkanik. Baik digunakan untuk tanaman jenis hortikultura
  12. Tanah Latosol adalah tanah yang telah mengalami pelapukan insentik. Mengalami pencucian unsur-unsur basa dan bahan organik, teksturnya lempung, strukturnya remah, konsistensinya gembur
  13. Tanah Gramosol/Grumosol adalah tanah yang warnanya tua, teksturnya lempung, struktur yang bagian atas granuler (berbutir-butir granul) dan yang bawah gumpal, konsistensi liatnya tinggi, peka terhadap erosi, cocok digunakan untuk tanaman polowijo dan perkebunan

Sabtu, 23 Juli 2016

K3LH (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup)

Dasar Hukum


  1. UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 yang berisi semua orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
  2. UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 86 tentang Ketenagakerjaan, K3, moral dan asusila, persamaan hak dan martabat
K3LH merupakan suatu instrumen yang melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan, dan masyarakat sekitar dari bahaya/resiko kecelakaan kerja.

Tujuan :

Untuk mencegah, mengurangi, meminimalkan, menghilangkan resiko kecelakaan kerja.

K3 : Norma 
a. Kesehatan
b. Keselamatan
c. Kerja Nyata => SOP (Standart Operating Procedure)

Sarana K3 : 
  1. Peralatan Keamanan
  2. Peralatan Medis
  3. Tenaga Medis (PMI)
Norma Kesehatan 

Merupakan suatu unsur yang menunjang adanya jiwa raga dan lingkungan kerja yang sehat.
Tujuan : 
1. Menciptakan, memelihara kesehatan kerja setinggi-tingginya
2. Melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit (gangguan kesehatan) akibat suatu pekerjaan
Sarana dan prasarana :
- Unsur jasmani (raga)
- Unsur rokhani (jiwa)
- Unsur lingkungan

Unsur/sarana penunjang kesehatan jasmani :
  • Makanan dan minuman bergizi
  • Sarana olahraga
  • Waktu istirahat
  • Transportasi untuk kesehatan
  • Asuransi kesehatan
Unsur/sarana penunjang kesehatan rokhani :
  • Refreshing, hari libur
  • Suasana kerja yang nyaman (fasilitas, tatib, penyusunan/tata letak ruangan)
  • Sarana ibadah (alat, tempat, pembinaan)
  • Konseling 
  • Pelatihan => Peningkatan ketrampilan, wawasan
Unsur/sarana penunjang kesehatan lingkungan :
  • Sarana kebersihan
  • Ventilasi/sirkulasi
  • Toilet yang sehat dan bersih
  • Tempat sampah
  • Tanaman hias => penyerap udara kotor
  • Tenaga kebersihan
  1. Tempat penampungan dan pengolahan limbah
Keselamatan Kerja 

Merupakan unsur penunjang agar karyawan selamat pada saat bekerja dan setelah mengerjakan pekerjaan.
Sarana penunjang :
  • Sarana/unsur keamanan dan kesehatan
  • Teliti dalam pekerjaan
  • Kesadaran karyawan tentang K3
  • Melaksanakan pekerjaan sesuai SOP (Panduan tentang alat, manajemen)
Keamanan Kerja

Merupakan unsur penunjang untuk menciptakan suasana kerja yang aman, moril, material atau non material.

Syarat-Syarat Lingkungan Kerja Yang Aman :

1. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang jelas
2. Adanya peraturan kerja yang fleksibel (tidak kaku)
3. Adanya penghargaan atas hak dan kewajiban pekerja selalu diberikan
4. Adanya hubungan sosial yang baik antara perusahaan dan masyarakat setempat
5. Adanya ruang kerja yang memenuhi standart SSLK (Syarat-Syarat Lingkungan Kerja). 
    Syarat-Syarat Lingkungan Kerja sbb :
  • Tempat kerja steril dari debu, kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin, dan peralatan bising lainnya
  • Tempat kerja aman dari sengatan arus listrik
  • Lampu penerangan cukup memadai
  • Ventilasi dan sirkulasi udara yang seimbang
  • Adanta aturan kerja atau aturan keperilakuan (code of conduct)
6. Adanya prosedur kerja sesuai dengan SOP (Standart Operating Procedure)

Ketentuan-Ketentuan Penggunaan Pakaian Kerja dan Alat Pelindung Diri Secara Umum :

  1. Pakaian kerja harus dibuat dari bahan yang menjaga badan pekerja tetap kering dan berada pada temparature yang nyaman. Untuk pekerjaan dalam iklim panas dan kering, pakaian yang sesuai harus digunakan untuk menghindari isolasi panas oyang berlebihan dan memudahkan pengeluaran keringat. Pakaian pelindung yang sesuai harus disediakan jika ada suatu resiko radiasi UV atau bahan yang beracun.
  2. Pakaian harus mempunyai warna yang kontras agar pekerja terlihat dengan jelas.
  3. Bila menggunakan bahan kimia berbahaya, alat pelindung diri harus disediakan sesuai keselamatan dalam penggunaan bahan kimia di tempat kerja.
  4. Alat pelindung diri harus mematuhi standart internasional atau nasional.
  5. Alat pelindung diri harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
  6. Operator harus sadar bahwa keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting.
Norma Kerja Nyata

Berkaitan dengan manajemen perusahaan.
Exp : 
1. Pengaturan jam kerja
2. Pengaturan kerja wanita ( UU 1948 Pasal 31 Ayat 1 mengatakan bahwa buruh wanita tidak diwajibkan bekerja pada hari pertama dan kedua waktu haid)
3. Pengelolaan lingkungan hidup (penanganan limbah)
4. Tata tertib tenaga kerja
5. Tatib penggunaan dan pemeliharaan alat serta bahan produksi

Prosedur Kerja 

Meupakan rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap yang harus dilaksanakan di tempuh dalam rangka melaksanakan suatu bidang pekerjaan.
Hal-hal yang harus ada dalam prosedur kerja :
1. Tujuan dan ruang lingkup aktivitas
2. Siapa yang melaksanakan dan apa yang harus dilaksanakan 
3. Kapan, dimana, dan bagaimana aktivitas tersebut dilakukan
4. Material, perlengkapan, dan dokumen yang harus digunakan
5. Pencatatan dan evaluasi




Sabtu, 16 Juli 2016

MACAM-MACAM PENYAKIT BENIH, PENYEBARAN DAN PENCEGAHANNYA

          Benih dikatakan sehat jika benih tersebut bebas dari petogen, baik berupa bakteri, cendawan, virus maupun nematoda. Patogen adalah suatu kesatuan hidup yang dapat menyebabkan penyakit. Patogenisitas adalah kemampuan relatif dari suatu patogen untuk menyebabkan penyakit. Penyakit yang ditimbulkan kemungkinan dapat terjadi kecambah ataupun saat tanaman telah dewasa.
          Semua golongan patogen dapat terbawa oleh benih. Bisa terinfeksi ataupun kontaminasi pada permukaan kulit benih. Kebanyakan patogen yang terbawa oleh benih menjadi aktif segera setelah benih disebar atau disemaikan. Sebagai akibatnya benih menjadi busuk atau damping off sebelum atau sesudah benih berkecambah.

Kerugian yang disebabkan oleh patogen yang terbawa oleh benih :

  1. Menurunnya persentase perkecambahan yang disebabkan oleh benih busuk atau damping off
  2. Turunnya kualitas benih yang diakibatkan oleh kerusakan bentuk fisik dan warna benih
  3. Pada patogen tertentu tidak saja menyebabkan turunnya kualitas benih tetapi juga menyebabkan benih yang terinfeksi patogen menjadi beracun. Contoh terbentuknya aflatoxin yang beracum pada benih kacang tanah yang disebabkan benih terinfeksi Aspergillus flavus
Seed borne patogen atau patogen yang terbawa oleh benih adalah setiap patogen penyebab infeksi yang berasosiasi dengan benih dan mempunyai potensi untuk menyebabkan penyakit.
Seed borne disease atau penyakit yang terbawa oleh benih adalah suatu suatu penyakit dimana patogen penyebabnya terbawa dipermukaan, di dalam atau bersama benih.

Type pemindahan patogen melalui medium benih yaitu transfer :

  1. Dari Tanaman ke Benih (TB)
  2. Dari Benih ke Tanaman (BT)
  3. Dari Benih ke Benih (BB)
  4. Dari Tanaman ke Tanaman (TT)
Contoh macam penyakit benih :

1. Penyakit : Bakterial cancer
    Penyebab : Corynebacterium
    Jenis tanaman yang diserang : Tomat
    Penyebarannya : Dari Tanaman ke Benih
2. Penyakit : Damping off
    Penyebab : Rhizoctonia solani
    Jenis tanaman yang diserang : lombok, terong, tomat
    Penyebarannya : TB
3. Penyakit : Halo blight
    Penyebab : Pseudomonas phaseolicola
    Jenis tanaman yang diserang : Kacang merah
    Penyebarannya : TB
4. Penyakit : Blackrot
    Penyebab : Xanthomonas campestris
    Jenis tanaman yang diserang : Kubis
    Penyebarannya : TB
5. Penyakit : Bacterial canker
    Penyebab : Corynobacterium
    Jenis tanaman yang diserang : Tomat
    Penyebarannya : BT
6. Penyakit : White blight
    Penyebab : Sclerotinia sclerotium
    Jenis tanaman yang diserang : Banyak tanaman
    Penyebarannya : BT
7. Penyakit : Black chaff
    Penyebab : Xanthomonas translucents
    Jenis tanaman yang diserang : Gandum
    Penyebarannya : BT
8. Penyakit : Damping off
    Penyebab dan jenis tanaman yang diserang serta penyebarannya : Rhizoctonia solani (lombok, terong,    tomat) - BT, Bakteri (Ercis) - BB
9. Penyakit : Infeksi
    Penyebab : Puccinia carthami
    Jenis tanaman yang diserang : Safflower
    Penyebarannya : TT

Pemindahan patogen pada benih dapat pula terjadi melalui perantara vektor dan carrier. Vektor adalah hewan yang dapat memindahkan patogen dari suatu tempat ke tempat yang lain. Yang termasuk golongan vektor adalah insekta diantaranya adalah aphids, thrips dll.
Carrier atau pembawa merupakan agen penyebar atau pemindah bagi ptogen secara pasif. Yang bertindak sebagai carrier adalah angin dan manusia.

Pencegahan pemindahan patogen pada benih :

1. Prophylaxis
Mencakup cara-cara pencegahan terhadap kontaminasi patogen, infeksi maupun kondisi lingkungan yang menguntungkan perkembangan patogen atau penyakit.
Caranya diantaranya adalah :
a. Exclusion, adalah suatu cara untuk mencegah agar patogen atau benih yang telah terinfeksi tidak masuk ke daerah dimana patogen tersebut belum ada. Salah satu caranya dengan karantina.
b. Evasion adalah cara untuk menjaga agar tanaman atau benih bebas dari patogen. Caranya dengan menggunakan benih bersertifikat.

2. Eradikasi
Adalah cara-cara yang dilakukan dengan maksud untuk mengeliminir patogen dari benih setelah diketahui benih tersebut terinfeksi patogen.
Cara-caranya :
a. Rotasi tanaman
b. Sanitasi
c. Penggunaan bahan kimia
d. Perlakuan thermoterapy (perlakuan air panas, uap panas dan udara kering dan panas)

3. Proteksi
Adalah cara yang dilakukan sebelum benih terkontaminasi atau terinfeksi patogen.
Cara-caranya :
a. Pemilihan areal tanaman yang bebas dari patogen dan vektornya
b. Cara bercocok tanam yang meliputi sumber benih, sistem benih, sistem tanam, sistem pengairan, pengawasan patogen dan cara panen
c. Cara penyimpanan
    Ada 2 cara penyimpanan benih :

  1. Penyimpanan dalam kantong.karung
  2. Penyimpanan secara "bulk" dalam beraneka ragam bentuk tempat penyimpanan tertutup (silo/bin)
Selama dalam penyimpanan benih harus tetap kering. Fumigasi adalah salah satu cara yang sering dilakukan dalam gudang penyimpanan benih untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Fumigan yang umum digunakan adalah : carbon disulphide, phosphine, methyl bromide, aluminium phosphide.
d. Penggunaan fungisida
Penggunaan bahan kimia terutama dari golongan fungisida umum diterapkan orang untuk mencegah penyakit benih.


     
 


PENGERTIAN, TUJUAN, DAN MACAM-MACAM PERLAKUAN BENIH

PENGERTIAN DAN TUJUAN PERLAKUAN BENIH

Benih dan kecambah tanaman pada awal pertumbuhannya sangat peka terhadap serangan patogen. Dengan perlakuan benih maka inokulum yang terdapat pada benih bisa dibasmi secara langsung atau pada waktu benih berkecambah. Tujuan dari perlakuan benih adalah untuk mencegah atau membasmi terjadinya infeksi yang disebabkan oleh patogen yang terbawa benih baik di dalam, dipermukaan, maupun bersama benih.

MACAM-MACAM  PERLAKUAN BENIH

Perlakuan benih dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sinar ultra violet, infra merah, panas (penggunaan air panas) dan penggunaan zat kimia.
1. Disinfektasi benih
Perlakuan diberikan dengan tujuan untuk mengeradikasi  patogen yang telah menginfeksi benih, dimana petogennya berada di dalam kulit biji atau jaringan yang lebih dalam lagi.
Contoh :
a. perendaman benih dalam 0,8 % acetic acid selama 24 jam.
b. organisme penyebab bakteri canker dapat dieradikasi dari benih tomat dengan cara membiarkan benih bersama daging buahnya mengalami fermentasi selama 96 jam pada 20 derajat Celcius. Patogen akan mati karena meningkatnya kandungan asam yang terdapat dalam daging buah selama fermentasi.
2. Disinfestasi benih
Perlakuan ini ditujukan terhadap organisme yang terdapat pada permukaan benih. Bahan kimia yang digunakan untuk disinfestasi antara lain : ceresan MDB, panogen 15, ceresan L, chipcote
3. Proteksi benih
Kegiatan untuk melindungi benih dan kecambah tanaman dengan suatu fungisida yang akan mencegah infeksi dan kerusakan yang disebabkan oleh patogen, terutama organisme tanah. Contoh : captan, thiram, dichlone


Jumat, 15 Juli 2016

PENGUJIAN BENIH

Pengujian Benih 

Pengujian Benih ditujukan untuk mengetahui mutu dan kualitas suatu jenis atau kelompok benih. Pengujian benih dilakukan di laboratorium untuk menentukan mutu fisik dan mutu fisiologik.
Pengujian mutu fisik meliputi :
1. Pengambilan contoh benih
2. Kemurnian benih
3. Kadar air benih
4. Berat 1000 butir benih
Pengujian mutu fisiologik meliputi :
1. Uji daya kecambah
2. Uji kekuatan tumbuh (vigor)
3. Uji Tetrazolium
4. Uji Kesehatan benih

Pengujian Mutu Fisik

1. Pengambilan contoh benih

Ada 4 macam contoh benih yang dinyatakan dalam ISTA (International Seed Testing Association) :
1. Contoh primer : Benih diambil dalam jumlah yang besar
2. Contoh Campuran : Semua contoh primer dijadikan satu dan dicampur dalam satu tempat
3. Contoh Submitted Sample (contoh yang dikirim ke laboratorium) : Contoh campuran yang dikurangi sampai jumlah tertentu sesuai dengan yang ditetapkan kemudian dikirim ke laboratorium
4. Contoh Kerja : Contoh benih yang diambil dari submitted sample dan digunakan sebagai bahan uji benih di laboratorium. Contoh benih ini bisa diambil dengan alat Seed Trier.

2. Kemurnian Benih

Merupakan presentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. 
Tujuan dari analisa kemurnia benih :
1. Menentukan komposisi berdasar berat dari contoh benih yang akan diuji
2. Identitas berbagai species dan partikel-partikel yang lain yang terdapat dalam contoh benih.
Dalam uji kemurnian benih, benih dipisahkan menjadi 4 komponen :
1. Benih murni, merupakan segala macam biji-bijian yang berasal dari suatu jenis yang sedang diuji, baik yang mengkerut, belah atau rusak maupun bagian pecah biji dengan ukuran yang lebih besar dari setengah ukuran asli.
2. Benih species lain/benih tanaman lain, merupakan biji dari semua jenis dan atau varietas yang tidak termasuk varietas yang ditentukan namanya pada label.
3. Benih gulma, adalah semua biji yang berasal dari tanaman yang umumnya dianggap sebagai tanaman pengganggu.
4. Kotoran/bahan lain,  adalah semua bahan yang ukuran biji, termasuk biji pecah, biji hampa, sekam, pasir, kerikil dll.

3. Kadar Air Benih

Penentuan kadar air benih sangat penting dilakukan karena kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar air. Makin rendah kadar air, daya hidup benih makin lama. Tetapu perlu diingat pula kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan kerusakan embrio. Kadar air yang optimum pada penyimpanan benih berkisar 6-8%.
Pada kadar air yang terlalu tinggi :
1. Benih akan berkecambah sebelum ditanam
2. Naiknya aktivitas respirasi yang berakibat habisnya cadangan makanan dalam benih
3. Merangsang berkembangnya cendawan patogen
Metode penentuan kadar air benih ada 2 macam :
1. Metode praktis, seperti Calcium carbide, metode Electric moisture meter dll.
2. Metode dasar, ditentukan dengan mengukur kehilangan berat yang diakibatkan oleh pengeringan/pemanasan pada kondisi tertentu dan dan dinyatakan sebagai persentase dari berat mula-mula. Yang termasuk metode ini adalah metode oven, destilasi, Karl Fisher dll.

4. Penentuan Berat 1000 butir

Pada uji ini benih dihitung dengan menggunakan spatula dan diletakkan pada sebuah tempat dengan warna yang kontras kemudian benih ditimbang.

5. Uji Daya Kecambah

Daya kecambah benih memberikan informasi akan kemampuan benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan biofisik lapang yang serba optimum.
Parameter yang digunakan dapat berupa persentase kecamah normal berdasarkan penilaian terhadap struktur yang diamati secara langsung.
Hal yang diperlukan dalam pelaksanaan uji kecambah antara lain :
1. Alat : meja analisa, alat pengecambahan benih, pinset, kaca pembesar dll
2. Substrat : kertas, pasir, tanah
3. Kondisi yang serba optimum : kelembaban, aerasi, temperature, cahaya
4. Evaluasi kecambah : normal, abnormal, mati
5. Perlakuan pemecahan dormansi (bila diperlukan)
Kriteria kecambah normal :


1. Memiliki perakaran baik (tidak boleh kurang dari 2)
2. Hipokotil baik
3. Pertumbuhan plumula sempurna, epikotil sempurna dengan kuncup yang normal
4. Memiliki satu kotiledon untuk kecambah monokotil dan dua untuk dikotil
Kriteria kecambah abnormal :

1. Kecambah rusak, tanpa kotiledon, embrio pecah, akar pendek
2. Kecambah cacat dan perkembangannya lemah
3. Kecambah tidak memiliki clorofil
4. Kecambah lunak
Metode Uji Kecambah 
1. UDK (Uji Di atas Kertas)
Menguji benih dengan menggunakan substrat kertas. Metode ini sangat baik untuk benih yang membutuhkan cahaya perkecambahannya.
Caranya :
  1. Substrat (3-4 lembar) diletakkan pada alas petridis atau cawan plastik 
  2. Basahi substrat, biarkan air sampai meresap kemudian air lebih dibuang
  3. Tanam benih diatas lembar substrat dengan menggunakan pinset
Untuk benih yang besar cukup 10 butir sedang benih yang kecil 25 butir.
2. (UAK) Uji Antar Kertas
Metode ini digunakan untuk benih yang tidak peka terhadap cahaya. Contoh benih bayam, padi, sorgum.
Caranya :
  1. Siapkan substrat kertas ukuran 20 x 30 cm, 3-4 lembar atau setebal 1 mm
  2. Rendam dalam air beberapa menit sampai basah. Hilangkan air sampai air tidak menetes lagi.
  3. Letakkan substrat dan bentuk lipatan kertas pada bagian tengahnya
  4. Benih ditanam dengan pinset pada 1/2 bagian lipatan tadi agak masuk kedalam. Jarak tanam jangan berdekatan.
  5. Tutup benih dengan 1/2 bagian substrat yang lain.
  6. Lipat pinggir substrat 1 1/2 cm ke dalam kecuali bagian yang dilipat
3. UKD (Uji Kertas Digulung)






Pada uji ini kertas digulung. Digunakan pada benih yang tidak peka cahaya.
Caranya :
  1. Siapkan substrat ukuran 20x30 cm dan plastik ukuran yang sama
  2. Tanam benih dilembar substrat yang telah dibasahi
  3. Tutup benih dengan lembaran substrat yang lain dan gulung
  4. Masukkan ke dalam germinator
4. Metode Uji Daya Kecambah secara langsung
Metode ini menggunakan substrat pasir dan tanah. Untuk benih yang keil disebar diatas substrat sedang benih yang besar ditanam dengan kedalaman tertentu.

6. Uji Kekuatan Tumbuh (Vigor)

Vigor adalah kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan yang sub optimal.
Vigor dipisahkan antara vigor genetik dan vigor fisiologi :
1. Vigor genetik : vigor benih dari galur genetik yang berbeda-beda
2. Vigor fisiologi : vigor yang dibedakan dalam galur genetik yang sama
Vigor dibedakan :
1. Vigor benih, cirinya tahan disimpan lama, tahan terhadap hama penyakit, cepat dan merata tumbuhnya, dapat menghasilkan tanaman dewasa yang normal.
2. Vigor kecambah
3. Vigor bibit
4. Vigor tanaman
Rendahnya vigor pada benih disebabkan :
1. Genetis, ada kultivar tertentu lebih peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan.
2. Fisiologis, kondisi fisiologis yang menyebabkan rendahnya vigor benih adalah Immatury yaitu kekurang masakan benih pada saat panen dan kemunduran benih saat penyimpanan.
3. Morfologi, benih yang kecil biasanya menghasilkan bibit yang kurang memiliki kekuatan tumbuh dibanding benih yang besar.
4. Sitologis, Kemunduran benih yang disebabkan oleh aberasi kromosom.
5. Mekanis, kerusakan mekanis pada saat panen, processing atau penyimpanan bisa menyebabkan turunnya vigor.
6. Mikrobia, mikroorganisme seperti cendawan atau bakteri yang terbawa oleh benih akan berbahaya pada saat penyimpanan karena bisa mendorong patogen berkembang dan menurunkan vigor.

7. Uji Tetrazolium 

Uji tetrazolium adalah cara untuk menguji viabilitas suatu benih pohon-pohonan tertentu yang dorman dan sangat lambat perkecambahannya. Uji ini menggunakan garam tetrazolium. Garam tetrazolium merupakan bahan yang tidak berwarna. Di dalam jaringan sel hidup zat ini ikut serta dalam proses reduksi.
Uji tetrazolium dilaksanakan dalam 3 tahap :
1. Pengaktifan dan atau reaksi dehidrogenerasi dengan penyerapan air
Tahap ini hampir 16 jam. Pada tahap ini benih kecil dibiarkan mengembang di permukaan air, sedangkan pada benih yang besar dibiarkan berimbibisi diantara kertas-kertas yang lembab.
2. Persiapan benih untuk membiarkan daerah embrionik mudah dimasuki larutan tetrazolium pada proses imbibisi selanjutnya. Tahap ini membutuhkan waktu sekitar 8 jam.
3. Evaluasi benih
Tahap ini merupakan bagian yang tersulit karena dibutuhkan pengetahuan tentang morfologi benih dan jaringan embrionik untuk memungkinkan menentukan bagian apa saja yang penting dari embrio yang harus berwarna.

8. Uji Kesehatan Benih

a. Pemeriksaan Benih Kering
Benih diperiksa secara kering apakah tercampur kotoran dll. Apakah ada tanda-tanda penyakit, cendawan, dll.
b. Pemeriksaan secara perendaman
Ini dilakukan untuk mendeterminasi cemdawan yang melekat atau tumbuh dipermukaan benih.
c. Pemeriksaan dengan cara inkubasi
Ada 3 cara :
  1. Metode kertas
  2. Metode agar
  3. Metode inkubasi dengan media batu bata, pasir, tanah
  4. Metode Growing on test (memberikan perlakuan benih terhadap hama dan penyakit)





Bakpao Talas Isi Apel Khas Pertanian II-A STPP Malang

Bakpao Talas merupakan makanan khas inovasi baru yang diciptakan oleh Pertanian II-A STPP Malang. Anggota kelas ini adalah :
1. Ketua Kelas : Zulfan Rifqi Fauzi
2. Wakil Ketua : Jenjang Asmoro R.P
3. Sekretaris     : Chusnul Marfuah
4. Bendahara    : Dania Indri H.
5. Aan Dwi Auliya F.
6. Agus Salim
7. Amri Maulana F.
8. Arka Dwija P.
9. Christian Kebang
10. Fitri Rosalia Kusumadewi
11. Haddina Hafsah
12. Harsita Hadiati P.
13. Herta Audi L.
14. Ispanizam (PNS dari Lombok)
15. Khanifatul Hidayawati
16. Klotilda Triani P.
17. Liananta Azzahra
18. Mila Putri H.
19. Muh. Syarmin
20. Nindia Kusumasari
21. Oelfatun Sa'diyah
22. Rachma Luviani
23. Sandra Putri P.
24. Sirrun Najwa A.
25. Yeni Pramita
26. Yuni Surya A.
27. Zaira Arys Y.
28. Zaitun Auliya
Dalam rangka mengembangkan kreativitas dan inovasi baru untuk membuat kewirausahaan bersama, Pertanian II-A STPP Malang ini membuat inovasi baru yakni Bakpao Talas Isi Apel. Bakpao Talas Isi Apel ini dibuat berdasarkan analisis yang dilakukan, dimana banyak orang yang menyukai makanan bakpao dengan mengkombinasikannya menggunakan talas yang jumlahnya melimpah di daerah sekitar STPP Malang dengan harga murah dan masih sepi peminatnya jika hanya diolah dalam bentuk ubi talas rebus saja. Sedangkan isi bakpao memilih menggunakan Apel didasarkan pada jumlah buah apel yang melimpah di daerah Malang. Untuk itulah, kami memilih berwirausaha Bakpao Talas Isi Apel yang merupakan makanan sehat bernilai gizi tinggi dan tentunya dapat dinikmati di seluruh kalangan masyarakat. Nah, berikut penjelasan mengenai pembuatan Bakpao Talas Isi Apel :
Bahan yang diperlukan :
1. Tepung terigu (Tepung Cakra) 180 gram
2. Talas kukus 100 gram, kemudian dihaluskan
3. Gula pasir halus 75 gram
4. Baking powder 1 sdt (6 gram)
5. Air es 25 ml
6. 1/2 sdt pasta talas
7. 1/2 sdt garam
8. Mentega putih 20 gram
Bahan biang :
1. Tepung terigu (tepung cakra) 200 gram
2. Air 110 ml
3. 10 gram gula pasir halus
4. Ragi instan 1 1/2 sdt (6 gram)
Bahan isi :
1. Gula pasir 100 gram
2. Buah apel 200 gram
Cara Pembuatan :
1. Untuk bahan isi : Ambil buah apel dan bersihkan dari kulitnya. Haluskan apel dengan menggunakan blander. Masukkan ke dalam wajan dengan ditambahkan gula yang telah disiapkan. Masak dalam wajan sampai benar-benar matang membentuk selai.
2. Sedangkan untuk bahan biang, campurkan tepung terigu, gula pasir halus, dan ragi instan. Uleni semua hingga rata. Berikutnya masukkan air. Uleni terus sampai adonan menjadi kalis. Diamkan adonan tersebut selama 1 jam dengan ditutup menggunakan kain basah.
3. Campur tepung terigu, talas, gula pasir, dan baking powder. Uleni bahan-bahan tersebut hingga rata. Tambahkan bahan biang yang sudah dibuat sebelumnya. Uleni sampai merata. Masukkan air es yang sudah disiapkan. Uleni sampai adonan menjadi kalis. Masukkan garam dan mentega putih. Uleni sampai elastis. Tambahkan pasta talas. Uleni rata.
4. Ambil adonan yang tadi dan timbang adonan sampai seberat 30 gram. Bentuk bulat. Diamkan selama 10 menit. Lalu ulangi langkah tersebut sampai adonan masing-masing seberat 30 gram.
5. Pipihkan adonan yang sudah dipisahkan di langkah nomor 4. Isi dengan bahan isi berupa selai apel yang telah dibuat sebelumnya. Letakkan di atas kertas bakpao. Diamkan selama 20 menit dengan menutupinya menggunakan kain basah agar adonan mengembang sempurna.
6. Kukus adonan menggunakan api sedang 10 menit sampai matang. Ingat : dalam pengukusan bakpao, upayakan jangan sampai air bisa menetas mengenai bakpao. Karena jika menetes, maka bakpao tidakk akan bisa mengembang sempurna. Cara pengukusan yang baik adalah dengan melapisi tempat pengukus menggunakan kain kering. 
Keterangan : Untuk 24 buah bakpao talas isi apel

Cukup simple bukan? Sekarang, silahkan kalian mencobanya sendiri. Semoga bermanfaat :)